Literasi Digital dari KTT G20 untuk Generasi Unggul

Banjarmasin Post, Sabtu 19 November 2022 (baca pada halaman 4 di https://bit.ly/3mHUR3V)

Oleh MOH. YAMIN: Dosen di Universitas Lambung Mangkurat

Penyelenggaraan KTT G20 di Bali sudah selesai dan semua kepala negara serta delegasi sudah kembali ke negara masing-masing. Ada pesan menarik yang muncul dari acara tersebut, yakni pentingnya literasi digital sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Ke depan, menjadi penting bagi siapapun untuk menguasai literasi digital sebagai bagian tidak terpisahkan dari pembangunan kemanusiaan dan sumber daya manusia unggul.

Kemampuan literasi digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan untuk dapat menjadi bagian dari warga bangsa maju. Setiap kita sudah seharusnya melek teknologi informasi sehingga tidak mudah tertipu atau terprovokasi oleh informasi-informasi yang menyesatkan (baca: realitas). Warga bangsa jika ingin maju sudah seharusnya mengambil peran aktif dalam proses pendewasaan dan pematangan literasi digital sebab masanya adalah era sosial media, era informasi yang serba disruptif sehingga perlu semakin kritis dan peka terhadap setiap informasi yang masuk dan layak dikonsumsi.

Kecerdasan dalam menghadapi gempuran informasi sesungguhnya merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi perjalanan kehidupan warga bangsa sebagai upaya untuk semakin bergerak maju, menghadirkan dirinya sebagai subyek-subyek yang selalu menguatkan kemampuan dirinya, menjadikan dirinya sebagai pribadi-pribadi yang tahan terhadap ujian informasi antara benar dan palsu serta di antara kedua hal tersebut. Ini berarti bahwa kemampuan untuk memilah dan memilih sumber informasi yang ada di depan mata membutuhkan kejernihan berpikir, keterbukaan dalam menerima setiap informasi untuk dikaji sumbernya, dan begitu seterusnya.

Kesiapan diri untuk menahan diri agar tidak termakan informasi yang kemungkinan salah atau palsu sudah semestinya disiapkan dengan sedemikian rupa sebagai bagian dari literasi digital. Jangan mau diadudomba atau terpecah-pecah karena informasi yang belum pasti kebenaran dan sumbernya. Literasi digital kemudian perlu dipelajari, dipahami, dan dimiliki untuk setiap kita agar bisa menjadi bagian dari perubahan kehidupan yang baik ke depannya. Oleh karenanya, literasi digital melibatkan kemampuan dalam menganalisa, memahami, memberi penilaian pada sejumlah informasi yang didapatkan dan menjalankan evaluasi pada informasi tersebut (Relita & Yosada, 2021).

Pendidikan literasi digital

Pendidikan literasi digital sebagaimana pesan Joko Widodo sangat diperlukan bagi pembangunan anak didik yang unggul. Pendidikan semacam ini menjadi modal mereka untuk semakin aktif dan partisipatif dalam pembangunan kemanusiaan dan sumber daya manusia unggul. Pasalnya, mereka kini sudah masuk dalam kehidupan yang serba digital. Telpon pintar (smartphone) yang rutin mereka pegang secara otomatis menyediakan pelbagai informasi yang tidak perlu dicari namun datang sendiri, memberikan pilihan-pilihan informasi kepada para pengguna.

Kemampuan belajar anak didik juga seharusnya didukung oleh literasi digital yang memadai dan maksimal untuk memelekkan mereka terhadap wawasan, pengetahuan dan informasi sehingga semua anak didik dapat tumbuh berkembang sebagai subyek pembelajar yang haus pengetahuan. Literasi digital apabila dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan belajar dan pendidikan akan berdampak positif bagi kemajuan pendidikan dan belajar anak didik. Literasi digital memberikan peluang baru bagi penguatan kecakapan hidup belajar anak didik agar mereka semakin terbiasa dalam menggali informasi yang dibutuhkan demi kepentingan belajar dan pendidikannya. Literasi digital adalah sebuah peluang emas bagi anak didik untuk semakin hadir dengan kecakapan-kecakapan kehidupan barunya agar tidak ketinggalan informasi yang sehat dan membuang jauh-jauh informasi yang sesat, palsu.

Apa yang kemudian perlu dilakukan untuk memperkuat literasi digital dalam proses memanusiakan anak didik adalah pentingnya mengenalkan anak didik dalam kerangka pendidikan digital yang santun, tidak mudah menerima satu informasi apapun tanpa terlebih dahulu dikaji dan dievaluasi.

Apapun yang terjadi, literasi digital perlu dipelajari oleh setiap anak didik bukan karena kebutuhan sekolah karena menjadi bagian dari kurikulum, melainkan karena pentingnya untuk kehidupan mereka ke depan. Generasi ke depan adalah generasi yang siap untuk menerima tantangan baru kehidupan. Salah satu cara untuk bisa maju dan menjadi bagian dari perubahan dalam tantangan ke depan adalah keharusan anak didik untuk menjadi melek digital.

Cara belajar baru

Kehidupan yang serba digital tidak bisa ditawar-tawar lagi, akan tetapi sebuah keharusan untuk dijalani dan semua anak didik pun harus masuk dalam era digitalisasi kehidupan dimana apa yang mereka pelajari bukan hanya yang ada dalam buku teks pelajaran baik itu buku wajib maupun buku pendamping. Anak didik pun harus mampu mengakses informasi untuk memperkuat apa yang dipelajari di buku pelajaran dengan mencari informasi tambahan melalui teknologi informasi.

Berada pada dua alam, yakni alam nyata dan alam digital pun sama sama perlu dijalani dan dilalui agar mereka dapat menyeimbangkan segala pelajaran yang sudah dipelajarinya. Kendatipun demikian, upaya sekolah pun perlu maksimal dalam mengarahkan anak didiknya dalam memanfaatkan digitalisasi kehidupan agar apa yang mereka pelajari sejalan seiring dengan pendidikan atau aktivitas belajar di sekolah. Lingkungan kondusif dan positif di sekolah yang mengarahkan pada literasi digital untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan anak didik pun perlu dibentuk dengan sedemikian rupa. Pelbagai strategi perlu dilakukan sehingga kemauan anak didik dalam literasi digital mendukung tujuan pendidikan dan belajar di sekolah. Sekolah menjadi ruang yang menarik dan menyenangkan, membawa asas kebaikan bagi anak didik dalam menimba ilmu pengetahuan.

Cara belajar baru ini perlu dirawat dengan baik, bermakna bagi penguatan aktivitas belajar berbasis literasi digital. Yang perlu menjadi titik tekan adalah implimentasi literasi digital perlu dikontekstualisasi pada pengalaman hidup nyata sehingga apa yang mereka peroleh dari media teknologi informasi komunikasi dapat dikaji kebenarannya dalam dunia nyata. Oleh sebab itu, pendidikan dalam konteks apapun, termasuk literasi digital perlu memberikan arah belajar anak didik yang berorientasi kepada peningkatan mutu hidup anak didik. Mereka belajar untuk menjadi unggul. Dengan literasi digital yang kuat, mereka menjadi utuh dalam menyerap informasi apapun. Dengan basis pengalaman kehidupan nyata, literasi digital menjadi bermakna dan berkontribusi bagi pembangunan sumber daya manusia unggul. Generasi masa depan jika bangsa ini ingin maju harus dirintis, dibangun, diarahkan, dikawal sejak dini dengan penguatan literasi digital yang mumpuni. Oleh sebab itu, mari kita semua baik sekolah, orang tua maupun semua elemen masyarakat lainnya perlu mendukung komitmen Presiden Joko Widodo sepenuhnya untuk melahirkan anak didik yang melek literasi digital untuk masa depan bangsa demi melahirkan manusia unggul masa depan.

Tinggalkan komentar