Sang Perantau

M. Yamin 10Moh. Yamin lahir di Sumenep 16 Juli 1980, di sebuah desa terpencil bernama Lalangon dan sangat jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Belum mengenal dunia teknologi seperti playstation dan lain sebagainya. Selama masa kecilnya sekitar tahun 90-an, suka bermain leker, bejeng, dul-dulan, kope’an dan pal-palan. Masuk SD, SMP dan MAN Sumenep menjadi siswa sangat pendiam, dengan prestasi biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Ia merupakan alumni Universitas Islam Malang (Unisma) baik S1 maupun S2nya. Selama mahasiswa, menjadi petualang organisasi. Tahun 2004-2005, ketua PMII Rayon Al-Kindi FKIP Koms. Unisma. Di tahun itu pula, ditunjuk sebagai pemimpin redaksi UKPM Kanjuruhan Unisma. Tahun 2005-2006, Direktur SAINS PMII Koms. Unisma. Di tahun itu pula, terpilih sebagai ketua MPM Unisma. Di 2006-2007, menjabat sebagai sekretaris BASIS PMII Cab. Malang. Pasca Konfercab NU Kota Malang 2006, menjadi Co. Devisi Penerbitan dan Publikasi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Malang masa khidmat 2006-2011. Mendirikan Freedom Institute for Social Reform (FISoR) Malang di awal 2007. Menerjemah buku “Tumbal Modernitas (The Consequences of Modernity)” karya Anthony Giddens diterbitkan IRCISoD Jogja tahun 2001 dan “Sosiologi Agama (Sociology of Religion)” karya Max Weber diterbitkan IRCISoD tahun 2002. Menerjemahkan buku berjudul “A Muslim View of Christianity” karya Mustafa Mahmoud Ayoub yang akan segera diterbitkan oleh Dioma Publishing Malang (proses terbit). Menulis buku “Menggugat Pendidikan Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara (Ar-Ruzz Media Yogyakarta, 2009) dan “Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan” (Divapress Yogyakarta, 2009), merupakan kontributor buku “Nahdlatul Ulama: Dinamika Ideologi dan Politik Kebangsaan” (Penerbit Buku Kompas, 2010), menulis buku “Meretas Pendidikan Toleransi; Pluralisme dan Multikulturalisme Keniscayaan Peradaban” (Madani Malang, 2011), menulis buku “Sekolah yang Membebaskan” (Madani Malang, 2012), menulis buku “Ideologi dan Kebijakan Pendidikan: Menuju Pendidikan Berideologis dan Berkarakter” (Madani Malang, 2013), menulis buku “Teori dan Metode Pembelajaran: Konsepsi, Strategi dan Praktik Belajar yang Membangun Karakter” (Madani Malang, 2015), menulis buku “Pendidikan Antikorupsi” (PT. REMAJA ROSDAKARYA Bandung, 2016), merupakan editor buku “Strategi Penanganan Konflik Perebutan Tanah: Gerakan Membangun Tanah Berdaulat di Kalimantan Selatan” (Inteligensia Media Malang, 2016), meng-editor-i  buku “Menggali Kearifan Lokal Banua untuk Bangsa: Strategi Penguatan Ketahanan Budaya Lokal Pembentuk Muatan Karakter” (Inteligensia Media Malang, 2017), merupakan kontributor buku “Aku, Buku, dan Peradaban” (CV Istana Agency Yogyakarta, 2018), merupakan editor tunggal buku “Pendidikan Berkearifan Lokal: Teori dan Praktik Pendidikan Karakter” (Intellgensia Media, 2019), menulis buku “Strategi Membangun Literasi Sekolah: Penguatan Budaya Ilmiah Berbasis Lingkungan yang Mengasuh” (Proses Terbit). Tulisannya lebih dari 400 artikel sudah tersebar di sejumlah media massa baik lokal maupun nasional, seperti Malang Post, Koran Pendidikan, Duta Masyarakat, Media Kalimantan, Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, Bali Post, Surabaya Post, Radar Surabaya, Suara Karya, Sinar Harapan, Surya, Harian Joglosemar, Suara Merdeka, Jawa Pos, Seputar Indonesia, Suara Pembaruan, Kompas Jawa Timur, Kompas Nasional, Koran Jakarta, Republika, Jurnal Nasional, Majalah Syir’ah, Majalah al-Madinah, Jurnal Edukasi, majalah Suara Pendidikan, dan beberapa jurnal ilmiah nasional serta internasional. Ia merupakan Dosen Tetap di FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Penulis juga merupakan penyunting pelaksana Jurnal Vidya Karya FKIP ULM dan Tim Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan (PPJP) ULM. Untuk penguatan capacity building terkait pembangunan sumber daya manusia, merupakan pengurus wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kalimatan Selatan bidang media dan hubungan masyarakat untuk masa khidmat 2018-2022. Penulis juga merupakan pengurus wilayah Persatuan Guru Nahldlatul Ulama (PERGUNU) Kalimantan Selatan untuk masa khidmat 2019-2023. Selain aktivitasnya dalam tulis menulis dan mengajar serta editor freelance, penulis juga aktif dalam penelitian terkait dengan pendidikan, kebijakan pendidikan, pembelajaran, dan sosial baik yang didanai DIKTI maupun Pemerintah Daerah. Pengalaman kerja sebelumnya adalah pernah mengajar di Universitas Islam Malang dan SMK Plus ALMAARIF Singosari, IAIN Antasari Banjarmasin dan STIENAS Banjarmasin. Saat ini sedang menempuh program doktoral di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Alamat email: yaminmoh@yahoo.com

 

58 comments

  1. Dear Yamin, nice meet you here

    I thinks, it’s good idea dan good practice in action. You must say to the world, that you’re exist and be sure that you can change to the world. Success! Salam to the world. Thanks

    1. MENJADI SANG PENULIS

      Menjadi penulis sejati merupakan idaman setiap orang. Setiap orang pasti mendambakan menjadi seorang penulis baik itu penulis buku, novel, cerpen, puisi dan jenis lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan betapa banyak orang yang memiliki ide yang brilian. Ide-ide brilian tersebut jika ditulis maka akan menjadi sebuah buku yang dapat dipublikasikan kepada orang lain. Sering kali, dalam forum pertemuan ilmiah (seminar, diskusi panel, lokakarya, simposium dan sejenisnya), tanpa kita sadari, kita sering melontarkan pemikiran-pemikiran cemerlang. Mungkin kebanyakan kita masih merasa sulit untuk menuangkan ide-ide cemerang tersebut ke dalam sebuah tulisan yang kemudian dibukukan menjadi sebuah buku.
      Sebenarnya tidak terlalu sulit menuangkan ide-ide cemerlang tersebut. Semua tergantung bagaimana cara kita berpikir untuk memulainya. Mengawalinya memang terasa sangat berat. Memang all of the beginning is diffucult (setiap sesuatu permulaan itu pasti sulit). Namun sesulit apa pun, mesti harus mengawali karena kita tidak akan pernah tahu setiap permulaan itu sulit, kalau belum mengawalinya. Untuk mengawalinya memang membutuhkan proses, ketekunan, keuletan, kesabaran, dan dilakukan secara terus menerus. Kalau itu yang kita lakukan, saya dan anda semua yakin bahwa kita pasti bisa sama seperti halnya yang dilakukan oleh orang lain. Karena kita yakin bahwa setiap kita telah diberikan potensi oleh Allah SWT.
      Banyak diantara sekian penulis hebat yang memiliki reputasi melangit, semua itu berawal dari proses, ketekunan, keuletan, kesabaran, serta dilakukan secara terus menerus, sehingga pada akhirnya mereka mampu menulis/menghasilkan sekian banyak buku yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan termasuk kita. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kita/manusia memiliki kompetensi (kemampuan) untuk menjadi sang penulis. Terkadang yang menjadi penghambat utama dalam pikiran kita adalah cara berpikir kita yang terlalu idealis. Sering kali kita berpikir tentang kualitas tulisan kita. Apakah diterima atau ditolak oleh penerbit, dan masih banyak lagi pikiran negatif lainnya yang berdatangan menghantui kita.
      Disamping itu, minat baca kita terhadap karya/tulisan orang lain yang begitu rendah sehingga akan mempengaruhi wawasan kita. Pada hal, dengan membaca tulisan (hasil karya) orang lain, akan dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada kita tentang bagaimana seharusnya menjadi penulis yang baik. Persoalan ini yang menyebabkan kita tidak akan maju dan tidak akan mampu menuangkan ide-ide cerdas yang kita miliki seperti yang dapat dilakukan kebanyakan orang. Berkaca dari itu, maka kita mesti berpikir positif (positive thinking), berpikir besar (big thinking), dan mengawalinya dengan bermimpi besar (big dream).
      Dengan demikian, kita dapat mewujudkan segala impian yang kita inginkan. Jangan pernah merasa puas dan bangga dengan apa yang kita miliki saat ini. Karena kita sadar bahwa, semakin tinggi ilmu yang kita miliki maka akan terasa semakin bodoh kita. Ilmu Allah memang Maha Luas, lebih luas dari dunia dan isinya. Untuk itu, tidak ada manusia yang istimewa di dunia ini, hanya Allah-lah Yang Maha sempurna.
      Oleh karena itu, untuk dapat menjadi seorang penulis sejati kita mesti merubah cara berpikir (mindset) kita dari berpikir negatif (negative thinking) kepada berpikir positif (positive thinking), berpikir besar (big thinking), dan bermimpi besar (big dream), serta berpikir optimis. Selanjutnya memulai dari saat ini, memulai dari yang kecil, dan memulai dari hal yang mudah yang dapat dilakukan. Di samping itu, perbanyak membaca hasil karya orang lain untuk menggali dan menambah wawasan. Kemudian, mulailah melatih menulis dan terus menulis.
      Cara termudah yang dapat kita lakukan adalah mulailah melatih diri dari sekarang dengan menulis pada Buku Catatan Harian (BCH). Tulislah refleksi tentang pengalaman hidup sehari-hari. Tulislah apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan pada Buku Catatan Harian anda. Aktivitas yang kita alami/lakukan dalam keseharian kita, ditulis pada Buku Catatan Harian. Sehingga setiap peristiwa/kejadian yang dialami dapat terkaver pada Buku Catatan Harian. Hal demikian jika dilakukan secara terus menerus maka disamping akan memperkaya kosa kata juga dapat mengasah kemampuan berpikir kita. Sebuah pribahsa yang sangat populer mengatakan “ala bisa karena biasa”. Artinya kita dapat melakukan sesuatu itu karena faktor pembiasaan. Sehingga kita dapat berasumsi bahwa faktor pembiasaan turut mempengaruhi/mewarnai keadaan seseorang.
      Pembiasaan yang baik semacam ini mestinya dilakukan sedini mungkin. Bayangkan saja, seandainya semenjak kita masih di bangku SD, kita sudah membiasakan dengan hal-hal positif yang telah disebutkan di atas maka pada saat kita di bangku Perguruan Tinggi (PT), berapa banyak kosa kata yang sudah kita miliki. Di samping itu, tentu saja wawasan berpikir kita juga akan menjadi lebih baik.

      Namun hal semacam ini yang belum dilakukan oleh kebanyakan kita. Sehingga menyebabkan penguasaan kosa kata kita sangat rendah. Di samping itu, daya nalar kita juga turut memprihatinkan. Inilah yang menginspirasi penulis, untuk melakukan perenungan panjang dan pengkajian mendalam tentang realitas yang kita alami selama ini. Sehingga menggugah penulis untuk menuangkannya dalam sebuah buku kecil. Besar harapan, semoga kehadiran buku yang sederhana ini dapat memberikan kontribusi positif bagi para pembaca khususnya bagi pribadi penulis terkait bagaimana menjadi seorang penulis.

      1. Sangat setuju Mas. Menulis adalah kegiatan yang harus konsisten. Konsistensi akan mengantarkan diri untuk menjadi penulis lintas generasi.

  2. Mas Yamin yang terhormat. Saya kembali tertegun melihat keseriusan anda dalam hal menyalurkan buah ide pikiran kita sebagai manusia dalam bentuk tulisan dari ketajaman kata-kata. Tidak cukup dengan media cetak, anda sekarang sudah merambah ke dunia lain yang disebut maya. Saya salut. Maju terus pantang mundur, pantang putus asa! Ingat kata-kata itu bukan…..!

  3. Pak Yamin yth,

    Wah semakin serius memekuri dunia kata dan mengkristalisasi ide nih. Mudah-mudahan semangat yang sama juga menyebar seperti epidemi malaria pasca banjir ke temen-temen yang lain. Termasuk ke saya. Termasuk mahasiswa yang di FKIP Unisma, Malang. Sukses selalu. Keep in touch. BTW, alamat e-mailnya apa?

  4. Kabarku baik. Semoga jg denganmu. Pertengahan bulan aku pulang ke kampung halaman. Bila kau juga demikian, semoga bisa ketemu di sana. sukses buatmu pak guru… 🙂

  5. Wadhuk anak madura keren aja tampil di internet gimana cara bikin website itu saya kayak mabah Sukidi tak tau apa apa cucuku. Tapi dan kalian semua tetap merdeka. Salam perjuangan yaa cucuku bangsa Indonesia. Kalau ada waktu luang saya diajari buat bloger yang bisa tampil internet cucuku. Ass Wr Wb

    Salam dari Mbah Sukidi

  6. Assalamu’alikum Wr. Wb.

    Mas Yamin yang terhormat. Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya mencoba untuk mengikuti intruksi yang anda sarankan kepada saya pribadi. Diantaranya adalah untuk meramaikan dunia maya dengan segala kreativitas kita. Untuk itu kiranya ada baiknya mas Yamin untuk mencoba mengomentari situs blog pribadi terbaru saya di ahmadmakki.wordpress.com. Trim’s sebelumnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  7. Mas yamin, sudah lama saya tahu anda, sebenarnya kita juga sering berpapasan, namun kita tidak saling mengenal satu sama lain dengan baik. Terus terang saya kagum dengan anda yang giat mengalirkan apa yang berkecamuk di benak anda. saya tahu bahwa anda adalah orang yang banyak menghasilkan tulisan, itu saya ketahui dari beberapa teman saya.
    dari beberapa tulisan anda saya menangkap anda mengomentari hal yang global atau review tentang issue terkini.

    cobalah anda menulis sesuatu yang sifatnya itu “how to”, atau totorial lah, mungkin itu secara tidak disadari akan melebarkan sayap anda di dunia tulis menulis dan tentunya akan membawa manfaat bagi orang lain. pasalnya, tulisan anda saat ini termasuk kelas berat, coba deh yang agak ringan dikit, topik yang ringan tidak berarti menurunkan kualitas tulisan anda lho….

  8. oh ya..
    pilihan template wordpress anda kok ada kesan Natal-nya ya…

    oh ya..
    ajak juga dosen muda UNISMA yang lain biar bisa ngeblok seperti anda. biar lebih kreatif dan mengikis kesan GAPTEK biar tidak terlalu lama mengerak di antara ideologi konvensional mereka.

    Don’t take it personally, just kidding, and by the way, you are exception.

  9. wah ternyata enak juga ya nulis, habis ngasih komentar eh pingin nambah lagi nambah lagi, apa gara gara kena pancaran auranya mas yamin ya..wah iya..pasti itu sebabnya. bolehkan komentar lagi?boleh…he he

    Numpang komentar buat pak mustangin. Pak mustangin luar biasa, ternyata bahasa inggrisnya tidak bisa dibilang empreh…

    oh ya, pak mustangin dapat salam dari pak Hasan Basri, kata pak Hasan beliau dulu temen kuliah di Jember. mas yamin tolong di sampaikan ke pak mustangin ya, mengingat anda berdua ada di satu instansi.

    setelah sukses memimpin FKIP unisma dengan kursi Dekan-nya. p. mustangin telah berhasil membawa FKIP ke puncak pegunungan segar hingga kini terlepas dari Nafas sesak asma yang dialami FKIP. Berkat dedikasinya di FKIP kini pak mustangin berkiprah di kancah yang lebih tinggi di rektorat, jadi PR 3 menggantikan pak Fatih. di kursi barunya inipun pak mustangin semakin memperderas arus perubahan di UNISMA, mungkin karena perhatiannya yang tercurahkan sepenuhnya untuk pertumbuhkembangan UNISMA secara umum.

    pesan buat pak mustangin, Pak mus, nampaknya FKIP UNISMA perlu sesekali anda “tengok” bagaimana keadaannya.

    maaf kalau terkesan lancang, habis gimana lagi, inilah satu satunya media paling bebas mengekspresikan diri, hidup Internet!!

    Namun saya yakin pak mustangin akan menyikapinya dengan bijak, saya tahu bahwa pak mustangin memiliki banyak kacamata yang digunakan untuk melihat berbagai permasalahan yang berbeda dengan arif.

  10. Makasih Mas Aliv, berkenan berkunjung ke blog saya. MAs Aliv, angkatan dan alumni tahun berapa di FKIP UNISMA? Posisi sekarang dimana? Buat Agus, saya tidak seproduktif dirimu, jadi tidak begitu sering muncul tulisan saya. Kita semua harus salut sama Benny, sang penulis tangguh. Harus diteladani….

  11. Akhirnya, muncul juga responnya…lama banget sih mas, lagi sibuk nulis, ya…
    Aku angkatan 2003 lulus 2007, sekarang lagi kul di UM bareng pak. Hamiddin.
    oh ya…sekedar sharing, saya baru aja baca baca artikel dari penulissukses.com lumayan dapat inspirasi plus tambahan ilmu.
    wis pokoknya nulis terus, apapun itu saya yakin bakal bermanfaat.

    Denger denger sampeyan mau nerbitin buku tentang kurikulum boss?

  12. artikel inggrisnya mana mas?secara mas. yamin kan dari bahasa inggris? biar bisa ikutan baca….

    “tikus kecebur got gara gara makan garpu yang ditaruh di almari baju yang terbuat dari lilin. lilin itu diimpor dari alat musik bernama sitar yang cara mainnya dipukul pukulkan ke lantai hingga lembut dan siap dicampurkan ke dalam adonan kue lapis. perlu diingat setiap lapisan tanah mengandung unsur hara yang berbeda bagi kebutuhan konsumsi manusia sehari hari, untuk itu agar bisa bertahan diperlukan pekerjaan tetap. tetap exist di dunia perfileman merupakan suatu mukjizat nabi musa adalah tongkat ular yang dijual di pasar turi surabaya kota pahlawan, saat itu bung tomo sedang membakar sampah di depan rumahnya disebelah kanan jalan ada belokan lalu lurus mentok terus ada kafe hugos disitu banyak minuman kerasnya kehidupan membuat setiap orang berfikir dalam hal ini saya berfikir untuk mencoba memulai sesuatu yang sangat membingungkan…”

    gimana? kebebasan menulis memang tiada batas…
    ngelu atau tidak “ora ngurus!!!” sing penting corat coret…!!

    numpang script html

    SEMANGAT..!!

  13. Masih proses terbit di Arruzz, Jogja, semoga saja segera terbit. Semangat terus, budayakanlah menulis, sudah waktunya malang berubah dari hedonis menjadi intelektual supaya citra pendidikannya kelihatan..

  14. Hei……….aku udah baca artikel2 anda. Keren bgt. Lain kali aku pasti baca yang lain, termasuk buku anda. Good luck ! Terus berkarya……..

  15. Be2rapa wkt yg lalu Citra breng tmn2 se-kozan liat pameran buku di JEC Yogya.Menggugat Pendidikan Indonesia sdh byk beredar di Yogya..Itu kali prtama Citra tau buku Maz Yamin..Wah..wah..bguz jg ya..he he he..Tmn2 Citra nitip salam bwt Maz Yamin..he he..Btw,Maz Yamin ga pgn nulis novel?Citra seneng bgt lho bc novel..

  16. makasih salamnya dan salam balik ya. Adek Citra, buku mas masih dalam frame pendidikan, mungkin terbit 2009 ini berjudul “Kurikulum Transformatif: Mengurai Model Kurikulum yang Kaku. Tapi sepertinya Mbak Adek, Vivi katanya sih sangat tertarik novel, pengen nyoba2 nulis novel

  17. Salam kenal. Sebuah kenalan virtual dengan Anda, yang sangat berharga, yang ingin saya wujudkan dengan bertemu langsung face to face, suatu hari kelak. I do meet you.

  18. Pak, saya mahasiswi semester akhir UI. Minggu kemarin saya beli buku terbaru Pak Yamin ” Menggugat Pendidikan Indonesia” buat referensi skripsi saya. Bagus sekali. Kalau boleh saya tahu bagaimana pendapat Bapak tentang Pendidikan Tradisional seperti Padepokan, Pesantren, Perguruan sebagai solusi terhadap berbagai permasalahan pendidikan negeri ini. Kalau bapak tidak keberatan tolong kirimkan ke email saya srisuharti60@yahoo.com. Sebelumnya terimakasih.

  19. oh, ya itu yang di tag sobat, zakky khairul umam yang alumni sastra arab UI angkatan 2003 bukan ya?

  20. Jujur….sya belum membaca tulisan anda. Namun dari comments sudah tampak anda adalah penulis hebat. Jadi ikut bangga sya sbg alumnus Unisma. ” Kembangkan lagi sayapmu, kawan !!!”

    Titip salam buat P. Mustangin ” semoga tambah sukse” dari malikha di Banjarmasin.

  21. Kapan buku yang ke 2 kelar & segera terbit? Ingin sekali baca pemikiran2 anda ttg pendidikan bangsa kita yang tengah sakit…………

  22. ASSALAMU’ALAIKUMM..,WR…WB
    saya merinding ketika membaca kisah anda sang perantau,
    hati saya langsung tersentuh ingin sekali seperti anda ..,
    trimakasih sudah membuat aku menjadi lebih semangatt..,
    WASSALAMU’ALAIKUMM …,WR..WB

  23. Saya senag sekali dgn antum, meski pendiam tp tulisannya tdk diam seperti google yg bisa menuangkan pikiran2 yg slalu progres terutama untuk dunia pendidikan kita… maju terus!!!

    1. Bgm kbr saudaraku bang shodik? Pasti selalu ingat donk, teman seperjuangan saat membangun mimpi di tengah keterbatasan banyak hal

  24. Maaf Pak sebelumnya, saya sudah mengira bahwa Bapak adalah orang yang hebat dalam berkarya melalui tulisan, karena dari kata-kata bapak selalu keluar kata-kata yang penuh makna.

  25. Pak Yamin, saya kesulitan nyari2 makalah Bapak sewaktu seleksi pimpinan KPK ttg “Dengan Dukungan Rakyat Memberantas Korupsi”, Makalah Untuk Memenuhi Persyaratan Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bisakah saya mendapatkan file tsb? kalau bisa mohon saya diberikan ke alamat email saya, siandarasi@gmail.com, terima kasih sebelumnya pak

Tinggalkan Balasan ke Anton Batalkan balasan