Day: September 24, 2014

Rektor Baru untuk Kemajuan Kalsel

Banjarmasin Post, Rabu, 24 September 2014 00:44 WITA (http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/09/24/rektor-baru-untuk-kemajuan-kalsel)

Oleh MOH. YAMIN: Dosen di Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin

Rektor Unlam terpilih, yakni Prof. Dr. Sutarto Hadi sudah dilantik hari Jumat tanggal 19 September di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu, banyak harapan dan keinginan semua civitas akademik di Unlam yang diletakkan ke pundak rektor baru, termasuk seluruh warga di Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Tentunya, harapan dan keingian tersebut berkait dengan perubahan-perubahan yang harus dilakukan demi kepentingan bersama. Tentunya, ketika berbicara tentang perubahan, maka ini tidak terlepas dari keberanian yang tangguh. Oleh sebab itu, setiap tindakan yang dilakukan dengan penuh keberanian untuk melakukan perubahan menuju lebih baik tentu selalu ditunggu oleh banyak orang, termasuk di kalangan akademisi di Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Diakui maupun tidak, perguruan tinggi konon disebut sebagai gudang para ilmuwan dan tempat anak-anak manusia pilihan untuk melakukan kerja-kerja intelektual. Rektor unlam baru tentunya perlu berpikir jauh ke depan terkait bagaimana menghidupkan atmosfir intelektual dan akademis sebab dari kampuslah akan lahir ide-ide besar dalam membangun bangsa. Setidaknya, ide-ide tersebut membawa maslahah bagi daerahnya sendiri, yakni di Kalimantan Selatan (Kalsel) tercinta.

Pertaruhan Intelektual

Menjadi seorang pemimpin atau rektor adalah harga yang sangat mahal dan tentu mempertaruhkan integritas tingkat tinggi sebab seorang rektor sama dengan seorang resi yang berjiwa setengah dewa dan sang filsuf sejati, mengutip pendapat Plato dalam bukunya “Republik”. Rektor dianalogikan sebagai seseorang yang diharapkan mampu mengembangkan sayap-sayap kampusnya agar kemudian bisa dilihat kiprahnya di dunia luar. Untuk menjadi seorang rektor tentunya bukan semata hanya bergelar doktor dan profesor. Terlebih dari itu, tentunya harus memiliki kecakapan intelektual dan kompetensi tingkat tinggi. Dia sudah memiliki banyak karya besar dan tentu diakui memiliki dampak konkret bagi kehidupan masyarakat. Menjadi seorang rektor pun juga harus mampu mendorong para dosen untuk bisa progresif dan liar dalam memikirkan persoalan bangsa. Pasalnya, apa yang kemudian dilakukan sang rektor menjadi magnet serta figur bagi para bawahannya. Bahkan, setiap menghadapi persoalan-persoalan yang berada di akar rumput di kampus, dia selalu membawa diri dalam jiwa yang tenang dan berwibawa.

Rektor adalah sosok yang selalu berjalan di jalan yang lurus dan suci. Setiap perbuatan yang dilakukan untuk kampus selalu berasal dari nurani kebenaran ilmiah. Oleh karenanya, rektor intelektual dalam konteks ini adalah ia selalu mendukung apa yang terbaik bagi kampus. Apabila selama ini kemajuan atau besarnya nama sebuah perguruan tinggi selalu diidentikkan dengan seberapa banyak karya penelitian yang sudah dikerjakan para dosen, seberapa banyak karya buku yang diproduksi para dosen, seberapa banyak karya artikel jurnal yang sudah ditulis dosen, seberapa banyak referensi baru yang sudah ada di perpustakaan, seberapa canggih teknologi informasi yang sudah digunakan kampus, dan beberapa indikator lain, maka di sinilah tugas besar seorang rektor sejati sangat ditagih untuk digarap secara serius.

Dalam pengertian lain, seorang rektor intelektual adalah selalu mendorong kerja-kerja ilmiah dalam rangka membangun kampus yang memang berjiwa ilmiah dan intelektual. Kampus menjadi sebuah medan untuk melakukan pertarungan intelektual para dosen dan para akademisi untuk menelorkan banyak gagasan besar. Seorang rektor berdiri tegak untuk mengawal perubahan kampus menuju sebuah era intelektual yang baru. Apabila hal-hal demikian menjadi program besar rektor terpilih, maka Unlam akan menjadi besar.

Terlepas dari hal tersebut, jabatan seorang rektor adalah jabatan intelektual. Tentu, jabatan intelektual di sinilah dimaknai bahwa setiap perbuatan dan kebijakan yang diambil seorang rektor kemudian lebih kepada bagaimana kampus menjadi sarana pembangunan manusia seutuhnya. Mengutip pendapat Driyarkara, manusia seutuhnya adalah ketika ia menjadi manusia muda, yang disebut homonisasi dan humanisasi. Lebih tepatnya, manusia dipimpin dengan cara sedemikian rupa supaya ia bisa berdiri, bergerak, bersikap dan bertindak sebagai manusia. Sehingga ia kemudian memiliki kebudayaan yang tinggi. Dengan demikian, jabatan intelektual dalam konteks seorang rektor adalah ia memiliki tanggung jawab mulia bagaimana para akademisi kemudian memiliki jiwa-jiwa manusia muda. Oleh sebab itu, sebagai jabatan intelektual, seorang rektor kemudian perlu memiliki jiwa yang agung dan mulia demi pembangunan manusia seutuhnya.

Oleh sebab itu, kita semua mendoakan agar Rektor Unlam Baru di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Sutarto Hadi berada dalam satu langkah pergerakan untuk memajukan Unlam dalam konteks pembangunan intelektual. Tentu, pembangunan intelektual ini didukung oleh kepemimpinan yang transparan terkait penganggaran publik dan kebijakan-kebijakan strategis lainnya yang menyangkut kemajuan Unlam secara kelembagaan. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai Unlam baru yang dipenuhi dengan semangat kebersamaan. Inilah sesungguhnya pekerjaan bersama yang berat untuk dikerjakan secara kolektif dan didasari oleh kesadaran sekaligus kekuatan kolektif. Pekerjaan berat akan menjadi ringan ketika dikerjakan secara kolektif dengan tim yang solid dan kompeten. Tentunya, menggerakkan anak-anak muda progresif dalam kepemimpinan baru Unlam adalah sebuah hal niscaya. Unlam baru yang juga beriringan dengan usia Unlam yang sudah mencapai 56 tahun menjadi kado istimewa tersendiri bagi rektor baru. Dengan kata lain, ada makna yang kemudian perlu dimaknai secara tersendiri bahwa marilah memulai sesuatu hal dengan jiwa yang bersih dan marilah bekerja dengan hati untuk Unlam baru. Secara pribadi, saya selanjutnya mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Sutarto Hadi sebagai Rektor Unlam dan semoga ada hal-hal baru yang kemudian bisa dikontribusikan untuk Unlam ke depan.